PENGARUH SELF CONFIDENCE DALAM DIRI PELAJAR
TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
Oleh: Hesti Pratiwi (K4419045)
Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Universitas Sebeas Maret
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi suatu negara serta menjadi sebuah tolak ukur bagi kemajuan negara tersebut. Dengan pendidikan suatu negara tidak menjadi terbelakang yang mana masyarakatnya merupakan orang-orang yang berintelektual sehingga mereka tidak mudah untuk dibodohi maupun dibohongi dan memiliki pemikiran-pemikiran ke arah yang progresif bagi negaranya. Pendidikan dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi suatu individu agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilannya yang diperlukan dalam lingkungan sekitar yang mana dilakukan dengan usaha sadar dan terencana untuk mencapai tujuan (Jarkawi & Fauzi, 2016, hal. 28). Dengan demikian, pendidikan sangat penting bagi suatu negara di mana harus dilakuan peningkatan kualitas pendidikan yang dapat dimulai sejak pendidikan dari usia dini bagi pelajar. Namun terdapat berbagai permasalahan dalam diri pelajar, yakni salah satunya sifat pesimis atau tidak percaya diri pada pelajar tersebut. Sehingga membuat mereka menjadi pasif dalam dunia pendidikan. Hal ini memengaruhi mutu pendidikan yang menjadi kurang berkualitas. Oleh karena itu, mereka membutuhkan sebuah kepercayaan diri atau self confidence dalam diri mereka guna menjadi generasi penerus bangsa di masa depan yang secara tidak langsung memajukan kualitas pendidikan bagi kemajuan negara.
Self Confidence atau percaya diri merupakan suatu keyakinan dalam diri setiap individu mengenai tingkah laku, kerohanian, dan emosi. Hal itu bersumber dari hati nurani guna melaksanakan atau melakukan berbagai hal dengan kemampuan yang dimiliki dirinya dalam memenuhi kebutuhan dalam hidup untuk mencapai sesuatu yang bermakna (Tanjung & Amelia, 2017, hal. 2). Kepercayaan diri sebagai kunci dalam diri seseorang terlebih bagi pelajar dalam dunia pendidikan. Mereka yakin atas kemampuan yang dimilikinya sehingga terdorong untuk melakukan berbagai tindakan dengan tanpa ragu.
Ada pun faktor-faktor yang memengaruhi kepercayaan diri siswa (Hakim, 2005), yakni mulai dari bentuk fisik, bentuk wajah, status ekonomi, penyesuaian diri, keluarga. Dari faktor-faktor di atas dapat menjadi penentu mengenai kepercayaan diri setiap siswa dan dapat pula menjadi sebuah rasa tidak percaya diri. Terlebih di zaman sekarang terdapat pengaruh teknologi yang canggih dengan menampilkan berbagai sosial media mengenai diri orang lain yang terlihat sempurna dalam kehidupannya membuat para pelajar yang mengakses media tersebut secara tidak langsung memengaruhi sikap kepercayaan diri seorang pelajar tersebut yang mana sedang mencari jati diri (Fitri, Zola, & Ifdil, 2018, hal. 4). Pengaruh tersebut dapat berdampak negatif, yakni menimbulkan jiwa pesimis dalam arti tidak percaya dengan dirinya.
Pesimis menjadi sebuah hambatan dalam melakukan sesuatu atau beraksi dalam dunia pendidikan yang mana mereka ketika menjalani proses belajar merasa takut dan ragu saat ingin menyampaikan gagasan, merasa bimbang dalam menentukan pilihan dan selalu melihat orang lain yang dibanding-bandingkan dengan dirinya (Priyadi, Prabowo, & Sari, 2013, hal. 89). Kemudian merasa putus asa, tidak dapat kooperatif dengan orang lain, kesal saat dikritik, dan kesulitan dalam interaksi yang mana menandakan rendah dalam kompetensi sosial (Prathibha & Ashok, 2018). Sehingga mereka tidak melihat potensi diri yang dimiliki dan hasil belajar pun kurang maksimal yang berdampak pada prestasi akademik mereka secara umum (Al-Hebaish, 2012). Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kepercayaan diri bagi pelajar yang mana mereka dapat mengenali potensi diri dan cenderung berprestasi lebih. Kemudian terbebas dari kecemasan dan depresi (Verma, Kumar, & Yashmeen, 2019, hal. 463). Berikut beberapa cara untuk mengembangkan/ meningkatkan rasa percaya diri antara lain:
1. Dari lingkungan keluarga
Kepercayaan diri seorang pelajar dimulai dari bagaimana pola asuh orang tua mereka. Hasil penelitian menunjukkan jika orang tua pelajar tersebut mengasuh dengan otoritatif atau demokratis maka anak tersebut akan menjadi pelajar yang memiliki kepercayaan diri tinggi (Dewi, Supriyo, & Suharso, 2013, hal. 15). Orang tua mengawasi, tidak mengekang maupun membatasi jika anak tersebut melakukan hal positif. Kemudian diberikan masukan maupun saran tentang pilihan yang diambil dan mampu untuk bertanggung jawab dengan pilihannya tersebut, serta mereka (orang tua) memberikan kepercayaan, dukungan bakat dan kreativitas yang dipilih anak tersebut. Dengan demikian, kesadaran orang tua dalam mengasuh anak juga memengaruhi kepercayaan diri anak dalam tumbuh kembangnya.
2. Dari lingkungan sekolah
a. Konseling Kelompok, yakni sebuah bantuan kepada individu dengan suasana kelompok yang bersifat pencegahan, penyembuhan, serta diarahkan pada kemudahan dalam rangka perubahan dan pertumbuhan setiap individu (Rochman Natawidjaja, hal 138). Kegiatan ini dilakasanakan dengan terdapat pimpinan kelompok yang mana mengatur jalannya konseling ini di mana setiap anggota kelompok menyampaikan permasalahan pribadi yang dilakukan juga dengan interaksi memberikan tanggapan dan bantuan. Hasil dari konseling ini berdasarkan (Mulkiyan, 2017), yakni mampu untuk meningkatkan kepercayaan diri pelajar dalam proses belajar dan konseling kelompok memberikan pengaruh yang positif dalam mengatasi rasa kurang percaya diri pada pelajar dalam belajar.
b. Problem Based Learning, yakni model ini dilakukan dengan proses tanya jawab antara guru dan siswa yang mana siswa secara tidak langsung harus aktif dalam pemecahan masalah. Dari sinilah kepercayaan diri siswa mulai tumbuh dan juga akan mendapatkan sebuah pemahaman mengenai konsep dalam pembelajaran. (Isroila, Munawaroh, Rosidi, & Muharrami, 2018, hal. 5).
Dari cara-cara di ataslah mampu untuk meningkatkan kepercayaan diri seorang pelajar atau meminimalisirkan rasa pesimis pada diri mereka. Sehingga dalam menjalani proses belajar dalam dunia pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Kemudian pengaruh percaya diri atau self confidence dalam bidang pendidikan sangat penting yang mana percaya diri memiliki pengaruh pada hasil kinerja yang positif, yakni kepada kemandirian untuk belajar setiap pelajar di mana mereka tidak dengan mudah terpengaruh oleh orang lain dalam proses belajar dan mengusahakan secara baik untuk menyelesaikan suatu permasalahannya tanpa bergantung dengan orang lain (Pratiwi & Laksmiwati, 2016). Ketika pelajar mampu dalam kemandirian untuk belajar maka mereka akan memaksimalkan potensinya dan menghasilkan prestasi dalam belajar (Komara, 2016, hal. 34) sehingga secara langsung maupun tidak, mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang mana mereka berhasil dalam kemandirian untuk belajar dan menghasilkan prestasi belajar. Dengan demikian mutu pendidikan tidak menghasilkan generasi yang pesimis bagi kehidupan negara kedepannya. Kemudian pelajar ini akan mencapai kematangan karir (Purworahayu & Rusmawati, 2018, hal. 324) dan menentukan tentang karir mereka kedepannya yang mana mereka akan berkontribusi untuk negara dengan berkontribusi dalam berbagai bidang. Setelah mereka berkontribusi untuk negara maka mereka akan melakukan hubungan sosial antarinvidu yang lebih efektif di mana hubungan sosial tersebut mampu dilakukan dari timbulnya kepercayaan diri (Greenacre, Tung, & Chapman, 2014).
Dengan demikian pengaruh self confidence atau percaya diri memiliki peran besar dalam diri pelajar. Mereka tidak dengan mudah terpengaruh oleh orang lain ketika dalam proses belajar dan mengusahakan dengan baik dalam menyelesaikan suatu permasalahannya tanpa bergantung dengan orang lain dan tercapailah prestasi belajar yang mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta kematangan dalam penentuan karir. Alhasil terciptanya sumber daya manusia yang bermanfaat serta berkualitas baik bagi masa depan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hebaish, S. M. (2012). ''The Correlation betwen General Self Confidence and Academic Achievement in the Oral Presentation Course''. Journal Theory and Practice in Language Studies, Vol. 2, No. 1.
Dewi, D. M., Supriyo, & Suharso. (2013). ''Kepercayaan Diri Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua pada Siswa Kelas VII''. Journal of Gudance and Counseling: Theory and Application, Vol. 2, No. 4.
Fitri, E., Zola, N., & Ifdil, I. (2018). ''Profil Kepercayaan Diri Remaja serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi''. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol 4, No.1.
Greenacre, L., Tung, N. M., & Chapman, T. (2014). ''Self Confidence and The Ability to Influence''. Academy of Marketing Studies Journal, Vol. 18, No. 2.
Hakim, T. (2005). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Isroila, A., Munawaroh, F., Rosidi, I., & Muharrami, L. K. (2018). ''Pengaruh Self Confidence Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Melalui Penerapan Model Problem Based Learning''. Jurnal Natural Science Education Research.
Jarkawi, & Fauzi, Z. (2016). ''Penyuluhan Tentang Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa dengan Fun Game pada Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling MTS Kota Banjarmasin''. Jurnal Al-Ikhlas, Vol. 2, No. 1.
Karimi, A., & Saadatmand, Z. (2014). ''The Relation Between Self-Confidence With Achievement On Academic Motivation''. Journal Of Business and Management Review, Vol. 4, No.1.
Komara, I. B. (2016). ''Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan Karir Siswa''. Jurnal Psikopedagogia, Vol. 5, No. 1.
Mulkiyan, M. (2017). ''Mengatasi Masalah Kepercayaan Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok''. Jurnal Konseling dan Pendidikan, Vol. 5, No. 3.
Prathibha, & Ashok. (2018). ''Relationship Between Self Confidence and Social Competence of Adolescents''. Journal of Current Advanced Research, Vo. 7.
Pratiwi, I. D., & Laksmiwati, H. (2016). ''Kepercayaan Diri dan Kemandirian Belajar pada Siswa SMA Negeri X''. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 7, No. 1.
Priyadi, U., Prabowo, W. A., & Sari, D. M. (2013). ''Membangun Kepercayaan Diri Anak Melalui Pelatihan Public Speaking Guna Persiapkan Generasi Berkarakter''. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol.2, No. 2.
Purworahayu, D., & Rusmawati, D. (2018). ''Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMA Negeri 1 Kemangkon di Kabupaten Purbalingga''. Jurnal Empati, Vol. 2018, No. 2.
Tanjung, Z., & Amelia, S. H. (2017). ''Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa''. Jurnal Riset Tindakan Indonesia, Vol. 2, No. 2.
Verma, M. K., Kumar, P., & Yashmeen. (2019). ''Effect of Pyschological Interventions for Improving Self-Confidence of University Students''. Journal of Recent Technology and Engineering, Vol. 7.